Kisah sukses ini menceritakan
tentang seorang wirausahawan yang merintis usahanya dengan modal yang
sangat kecil, yaitu Rp 20.000. Ia bernama Mochamad Taufiq, memiliki moto hidup
yang sederhana yakni pantang menyerah dan kerja keras.Mochamad taufiq
yang kini sukses menjadi pengusaha keramik di plered,Purwakarta yang per
bulannya meraup omzet hingga ratusan juta.
Ia hampir tidak memiliki modal untuk memulai
usahanya ini yang dirintisnya sejak tahun 1990. Awalnya ia hanya membeli
keramik pada para pengrajin , yang ia cat sendiri bersama istrinya.
Dalam permulaan usahanya dia sering bekerja
hingga 24 jam untuk memenuhi pesanan pelanggan. Taufiq mengatakan bahwa, dulu
persaingan dalam bidang ini tidaklah seketat sekarang.
Alasan mengapa usahanya terus berkembang pesat
dan berhasil menarik perhatian pembeli, ia memiliki cara tersendiri. Yaitu
dalam proses pengecatan ia menggunakan cat kendaraan pada produk keramiknya.
Dalam kurun waktu satu tahun modal yang
dimilikinya semakin terkumpul, ia mulai memproduksi dan memasarkan sendiri
produk keramikny hingga ke Palembang dan Kalimantan. Saat itu ia memasukkan
tiga orang karyawan di usahanya.Desa Citeko merupakan tempat dimana pak taufiq
memesan tanah liat untuk bahan baku keramik produksinya.
Setelah bekerjasama dengan 5 toko, pak taufiq
tidak lagi memasarkan produk keramiknya ke luar daerah dia hanya menjualnya ke
toko tersebut.
Dari usaha keramik ini omset yang diraup pak
taufiq per bulannya sekitar Rp 150 juta , laba bersih antara 25%-30%.
Bertambahnya jumlah karyawan yang saat ini
mencapai 21 orang, pak taufiq per minggunya menghabiskan 1 sampai 2 ton tanah
liat.
Pada awalnya, pak taufiq memiliki 4 industri
rumahan khusus pembuatan keramik. Tetapi ketika dua orang anaknya membutuhkan
biaya untuk sekolah akhirnya ia pun menjual rumah industrinya tersebut.
Tantangan dan rintangan ia lewati selama
menjalani usahanya. Ia juga pernah dituduh menyebabkan polusi dan
pencemaran lingkungan. Namun setelah bernegosiasi dengan matang
akhirnya masalah itu bisa terselesaikan dengan baik. Dan ternyata dalam
negosiasi orang-orang tersebut minta uang namun taufiq tak menghiraukannya.
Kisah ini patut kita jadikan sebagai inspirasi
berwirausaha. Mochamad Taufiq ini adalah salah satu orang yang mampu menaklukan
keadaan demi merintis usahanya. Pantang menyerah dan kerja keras, itulah kunci
utamanya.
Kisah sukses
ini menceritakan tentang seorang wirausahawan yang merintis usahanya
dengan modal yang sangat kecil, yaitu Rp 20.000. Ia bernama Mochamad
Taufiq, memiliki moto hidup yang sederhana yakni pantang menyerah dan
kerja keras.Mochamad taufiq yang kini sukses menjadi pengusaha keramik
di plered,Purwakarta yang per bulannya meraup omzet hingga ratusan juta.
Ia hampir tidak memiliki modal untuk
memulai usahanya ini yang dirintisnya sejak tahun 1990. Awalnya ia hanya
membeli keramik pada para pengrajin , yang ia cat sendiri bersama
istrinya.
Dalam permulaan usahanya dia sering
bekerja hingga 24 jam untuk memenuhi pesanan pelanggan. Taufiq
mengatakan bahwa, dulu persaingan dalam bidang ini tidaklah seketat
sekarang.
Alasan mengapa usahanya terus berkembang
pesat dan berhasil menarik perhatian pembeli, ia memiliki cara
tersendiri. Yaitu dalam proses pengecatan ia menggunakan cat kendaraan
pada produk keramiknya.
Dalam kurun waktu satu tahun modal yang
dimilikinya semakin terkumpul, ia mulai memproduksi dan memasarkan
sendiri produk keramikny hingga ke Palembang dan Kalimantan. Saat itu ia
memasukkan tiga orang karyawan di usahanya.Desa Citeko merupakan tempat
dimana pak taufiq memesan tanah liat untuk bahan baku keramik
produksinya.
Setelah bekerjasama dengan 5 toko, pak
taufiq tidak lagi memasarkan produk keramiknya ke luar daerah dia hanya
menjualnya ke toko tersebut.
Dari usaha keramik ini omset yang diraup pak taufiq per bulannya sekitar Rp 150 juta , laba bersih antara 25%-30%.
Bertambahnya jumlah karyawan yang saat ini mencapai 21 orang, pak taufiq per minggunya menghabiskan 1 sampai 2 ton tanah liat.
Pada awalnya, pak taufiq memiliki 4
industri rumahan khusus pembuatan keramik. Tetapi ketika dua orang
anaknya membutuhkan biaya untuk sekolah akhirnya ia pun menjual rumah
industrinya tersebut.
Tantangan dan rintangan ia lewati selama
menjalani usahanya. Ia juga pernah dituduh menyebabkan polusi dan
pencemaran lingkungan. Namun setelah bernegosiasi dengan matang
akhirnya masalah itu bisa terselesaikan dengan baik. Dan ternyata dalam
negosiasi orang-orang tersebut minta uang namun taufiq tak
menghiraukannya.
Kisah ini patut kita jadikan sebagai
inspirasi berwirausaha. Mochamad Taufiq ini adalah salah satu orang yang
mampu menaklukan keadaan demi merintis usahanya. Pantang menyerah dan
kerja keras, itulah kunci utamanya.
- See more at: http://andiazhari.com/kisah-sukses/kisah-wirausahawan-sukses-mochamad-taufiq#sthash.AR1EUvCX.dpuf
Kisah sukses
ini menceritakan tentang seorang wirausahawan yang merintis usahanya
dengan modal yang sangat kecil, yaitu Rp 20.000. Ia bernama Mochamad
Taufiq, memiliki moto hidup yang sederhana yakni pantang menyerah dan
kerja keras.Mochamad taufiq yang kini sukses menjadi pengusaha keramik
di plered,Purwakarta yang per bulannya meraup omzet hingga ratusan juta.
Ia hampir tidak memiliki modal untuk
memulai usahanya ini yang dirintisnya sejak tahun 1990. Awalnya ia hanya
membeli keramik pada para pengrajin , yang ia cat sendiri bersama
istrinya.
Dalam permulaan usahanya dia sering
bekerja hingga 24 jam untuk memenuhi pesanan pelanggan. Taufiq
mengatakan bahwa, dulu persaingan dalam bidang ini tidaklah seketat
sekarang.
Alasan mengapa usahanya terus berkembang
pesat dan berhasil menarik perhatian pembeli, ia memiliki cara
tersendiri. Yaitu dalam proses pengecatan ia menggunakan cat kendaraan
pada produk keramiknya.
Dalam kurun waktu satu tahun modal yang
dimilikinya semakin terkumpul, ia mulai memproduksi dan memasarkan
sendiri produk keramikny hingga ke Palembang dan Kalimantan. Saat itu ia
memasukkan tiga orang karyawan di usahanya.Desa Citeko merupakan tempat
dimana pak taufiq memesan tanah liat untuk bahan baku keramik
produksinya.
Setelah bekerjasama dengan 5 toko, pak
taufiq tidak lagi memasarkan produk keramiknya ke luar daerah dia hanya
menjualnya ke toko tersebut.
Dari usaha keramik ini omset yang diraup pak taufiq per bulannya sekitar Rp 150 juta , laba bersih antara 25%-30%.
Bertambahnya jumlah karyawan yang saat ini mencapai 21 orang, pak taufiq per minggunya menghabiskan 1 sampai 2 ton tanah liat.
Pada awalnya, pak taufiq memiliki 4
industri rumahan khusus pembuatan keramik. Tetapi ketika dua orang
anaknya membutuhkan biaya untuk sekolah akhirnya ia pun menjual rumah
industrinya tersebut.
Tantangan dan rintangan ia lewati selama
menjalani usahanya. Ia juga pernah dituduh menyebabkan polusi dan
pencemaran lingkungan. Namun setelah bernegosiasi dengan matang
akhirnya masalah itu bisa terselesaikan dengan baik. Dan ternyata dalam
negosiasi orang-orang tersebut minta uang namun taufiq tak
menghiraukannya.
Kisah ini patut kita jadikan sebagai
inspirasi berwirausaha. Mochamad Taufiq ini adalah salah satu orang yang
mampu menaklukan keadaan demi merintis usahanya. Pantang menyerah dan
kerja keras, itulah kunci utamanya.
- See more at: http://andiazhari.com/kisah-sukses/kisah-wirausahawan-sukses-mochamad-taufiq#sthash.AR1EUvCX.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar