"Jadi, Monas dibangun pada 1961 dan dibersihkan tahun 1992. Ini sudah 22 tahun tidak dibersihkan. Kita ingin promosi Monas dan Kaercher ingin promosi produk," kata Basuki saat acara penandatanganan peresmian kegiatan Kaercher Cleans Monas di Balaikota Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Kaercher, kata Basuki, merupakan perusahaan pembersih yang telah membersihkan lebih dari 80 monumen terkenal di dunia, seperti Basilika Santo Petrus di Vatikan (1998), Gunung Rushmore di Amerika Serikat (2005), dan London Eye (2013).
Pembersihan Tugu Monas, kata dia, akan dilakukan oleh 30 tenaga ahli dan teknisi berpengalaman dari Indonesia dan Jerman. Pembersihan akan difokuskan pada bagian tiang tugu dan cawan. Selama dua pekan kegiatan tersebut, operasional Monas akan berjalan seperti biasa.
"Nanti, foto Monas waktu dibersihkan oleh Kaercher tersebar di seluruh dunia. Di Jakarta sendiri masih banyak situs sejarah yang belum dibersihkan. Jadi, kita harap ada yang iri hati dengan Kraecher sehingga mereka mau melakukan kegiatan yang sama," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.
Ahok mengatakan memiliki alasan khusus kenapa ia memilih perusahaan pembersih asal luar negeri. Menurutnya, Monas adalah lambang kebanggaan bangsa Indonesia yang harus diperlakukan khusus.
"Kami tidak mau menguji coba pembersihan Monas kepada perusahaan yang tidak memiliki pengalaman karena Monas itu milik nasional," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar